TUGAS V-Class 1
1. Jelaskan
tentang semikonduktor , berikan juga contohnya !
a. Jelaskan tentang Rangkaian Diskrit
b. Jelaskan tentang Rangkaian Terintegrasi
c. Sebutkan macam-macam jenis, fungsi dan simbol dioda
2. Jelaskan cara kerja dioda sebagai penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh
Jawab :
a. Jelaskan tentang Rangkaian Diskrit
b. Jelaskan tentang Rangkaian Terintegrasi
c. Sebutkan macam-macam jenis, fungsi dan simbol dioda
2. Jelaskan cara kerja dioda sebagai penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh
Jawab :
1.
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di
antara insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai
bahan setengah penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat sebagai
insulator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus tertentu,
namun pada temperatur, arus tertentu, tata cara tertentu dan persyaratan kerja
semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat
tegangan dan penguat daya. Kata
“Semikonduktor” sangat identik dengan peralatan Elektronika yang kita pakai
saat ini. Hampir setiap peralatan Eletronika canggih seperti Handphone,
Komputer, Televisi, Kamera bahkan Lampu penerang LED juga merupakan hasil dari
Teknologi Semikonduktor. Komponen-komponen penting yang membentuk sebuah
Peralatan Elektronika seperti Transistor, Dioda dan Integrated Circuit (IC)
adalah komponen elektronika aktif yang terbuat bahan semikonduktor. Oleh karena
itu, bahan Semikonduktor memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
perkembangan Teknologi Elektronika.
Contoh Semikonduktor :
Silikon, Germanium,
IC, Berbagai oksida logam
https://goo.gl/wJ2KPn
A. Rangkaian Diskrit adalah Rangkaian
elektronik yang komponen-komponennya diletakkan di atas papan rangkaian seperti
PCB (printed circuit board), hubungan antar komponen dilakukan melalui
konduktor.
B. Rangkaian terintegrasi atau biasa disebut juga
IC merupakan komponen elektronika yang terbuat dari kumpulan puluhan, ratusan,
hingga ribuan transistor, resistor, diode dan komponen elektronika lainnya.
Kumpulan-kumpulan komponen tersebut dikemas dengan kompak sedemikian rupa
hingga ukurannya tidak terlalu besar. IC dibuat untuk memiliki fungsi tertentu,
misalnya seperti penguat audio, regulator tegangan, penerima gelombang radio,
dan lain sebagainya.
IC dibedakan jenisnya menurut bentuk
fisik dan fungsinya:
-
IC Power Amplifier
Mempunyai bentuk pipih dan fisiknya
lebih besar dari yang lain. Digunakan pada rangkaian penguat suara (audio
amplifier). Daya output IC ini cukup besar, berkisar antara 15 watt sampai 100
Watt atau bahkan lebih. Contoh tipe IC-nya adalah STK015, STK 070, STK 105, LA
4440 dan sebagainya.
-
IC Power Adaptor (Regulator)
Digunakan sebagai komponen utama
pada rangkaian power adaptor pada sub rangkaian regulator yang berfungsi
sebagai penstabil tegangan atau voltase. Contoh tipe IC-nya adalah LM 317H,
78xx (xx = 05, 06, 07, 08, 09, 12), L200, S 042 P, LM 723 dan sebagainya.
-
IC Op Amp
Digunakan pada rangkaian digital
yang berfungsi sebagai op amp atau untuk keperluan lain. Misalnya op amp audio
amplifier,op amp mic, op amp head tape recorder, termometer digital dan lain-lain.
Contoh tipe IC-nya adalah LM 709, LM 741, LM386, TL 074, TL 083, TL 084 dan
sebagainya.
-
IC Silinder
IC ini mempunyai bentuk silinder dan
banyak digunakan pada rangkaian penguatpesawat CB(Citizen Band) atau HT (Held
Transceived).IC jenis ini mempunyai tingkatketahanan dan keawetan lebih lama
dari jenis IC penguat yang lain.Contoh tipe IC-nya adalah μL 914, μA703, μA714 dan sebagainya.
-
IC Flip-Flap (FF) atau Timer
(CLK,Clock)
IC ini banyak digunakan pada
rangkaian pembangkit (multivibrator) untuk memberi umpan atau sumber detak
(oscilator) pada IC digital atau untuk keperluan lain. Misalnya NE 555 (IC
terpopuler dikalangan pelajar) untuk
alarm multiguna, signal injektor, penguji hubungan, saklar sentuh, timer lampu
FF, frekuensi meter, pengacau frekuensi, otak rangkaian power amplifier,
regulator pada power adaptor (dapat berfungsi seperti IC Power Amplifier dan
Power Adaptor), pengusir serangga, organ elektronik dan lain-lain. Contoh tipe
IC-nya NE 555, NE 556 (dua NE 555), M7555 dan sebagainya.
(Single Timer)
CA555, CA555C, LM555, LM555, CSA555,
SE555, SE555, CNE555
(Dual Timer)
SA556, SE556, NE556
(Quad Timer)
NE558F.
-
IC Digital
Dalam IC digital, suatu titik
elektronis yang berupa seutas kabel atau kaki IC, akan mewujudkan salah satu
dari dua keadaan logika, yaitu logika '0' (nol, rendah) atau logika'1' (satu,
tinggi). Suatu titik elektronis mewakili satu 'binary digit' atau biasa
disingkat dengan sebutan 'bit'. Binary berarti sistem bilangan 'dua-an', yakni
bilangan yanghanya mengenal dua angka, 0 dan IC digital dibedakan menjadi dua
yaitu :
a.
IC TTL (Transistor-Transistor Logic)
Pada suatu lingkungan IC TTL logika
'0' direpresentasikan dengan tegangan 0 sampai0,7 Volt arus searah (DC, Direct
Current), sedangkan logika '1' diwakili oleh tegangan DC setinggi 3,5 sampai 5
Volt.
·
Microprocessor
Microprocessor adalah alat pemroses
data yang merupakan pengembangan dari teknologi pembuatan Integrated Circuit (IC), Ada beberapa
peristilahan yang dipakai untukmenunjukan tingkat kepadatan (density) dari suatu chip IC, yaitu Small
Scale Integration (SSImengemas beberapa puluh transistor), Medium Scale
Integration (MSI-mengemas sampai beberapa ratus transistor), dan sekarang yang
sedang berkembang adalah Very Large Scale Integration (VLSImengemas puluhan
ribu sampai jutaan transistor).
Ultra-Large Scale Integration (ULSI)
meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam
suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya
harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi
dan keterandalan komputer.
Chip Intel 4004 yang dibuat pada
tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari
sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang
sangatkecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang
spesifik.
Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat
diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama
kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dan
mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor. Contoh
tentang teknologi ULSI, misalnya microprocessor jenis 8086 mengandung 40.000
buah transistor, 80286 terdiri dari 150.000 transistor, 80386 memuat 250.000
transistor, 80486 mempunyai 1,2 juta transistor, 80586 (Pentium) 3 juta buah
transistor lebih sedangkan Intel Core 2 Duo mempunyai 271 juta transistor dan
Intel Quad Core 2 Extreme yang terdiri dari empat inti prosesor. Pengembangan
lebih lanjut microprocessor 80 inti. Silahkan hitung sendiri kandungan
transistornya dan itu akan berkembang secara terus menerus.
·
Permasalahan Pada IC TTL
Apabila terjadi permasalahan pada IC
jenis TTL maka sebaiknya dilakukan hal-hal sebagai berikut :
-
IC logika biasanya dikendalikan oleh
suatu detak (Clock) dari sumber detak (Oscilator). Periksa bagian-bagian
pembangkit detak, misalnya IC NE 555. Untuk memeriksa keluaran detak dari NE
555, periksa pin 3dari IC NE 555, sudah menghasailkan detak berupa pulsa atau
belum.
-
Periksa jangan sampai ada kaki (pin)
yang dalam keadaan mengambang. Kaki masukan yang tidak terhubung kemana-mana akan dianggap berlogika
'1' oleh chip IC TTL.
b.
IC CMOS (Complementary Metal Oxyde
Semiconductor)
Mempunyai salah satu ciri dengan
tegangan input lebih fleksibel yaitu antara 3,5 Volt sampai 15 Volt akan
tetapi, tegangan input yang melebihi 12 Volt akan memboroskan daya. Ada
beberapa hal yang perlu dilakukan untuk
menghindari kerusakan pada IC CMOS sebelum dipasangkan kedalam rangkaian.
Halini perlu dilakukan karena walaupun dari pabrik telah diberi proteksi berupa
dioda dan resistor dijalan masuknya namun usaha ini belum menjamin seratus
prosen.
Tindakan-tindakan untuk
menyelamatkan IC jenis CMOS yaitu:
·
IC CMOS harus selalu disediakan
dengan kaki-kakinya ditanam dalam foil plastik menghantar, bukan pada busa atau
polistrin yang dikembangkan atau dalam bahan pembawa dari aluminium. IC CMOS
tidak boleh dikeluarkan dari dalam kemasannya sampai ia sudah siap untuk
dipasangkan pada rangkaian.
·
Berhati-hati untuk tidak menyentuh
pin-pin (kaki) IC CMOS sebelum dipasangkan pada rangkaian karena elektrostatik
dari tangan manusia dapat merubah dan menambah muatan oksidasi.
·
IC CMOS harus merupakan komponen
terakhir yang dipasangkan pada papan rangkaian. Jangan dimasukan atau ditanggalkan sementara
tegangan catu daya disambungkan.
·
Gunakan pemegang atau soket IC yang
vsesuai untuk menjaga kestabilan oksidasi dan muatan dalam IC CMOS.
Kalau IC CMOS perlu dipasangkan pada
papan rangkaian dengan langsung disolder maka pakailah besi solder yang sangat
kecil bocorannya serta solder harus dibumikan. Meskipun IC CMOS tidak memiliki
kekebalan sebagaimana IC jenis lainnya. Masa genting dan mengkhawatirkan
hanyalah ketika melepas IC CMOS dari busa foil plastik pelindungnya dan ketika
memasangkannya ke dalam rangkaian. Setelah kedua pekerjaan itu terlampaui semua
akan berjalan biasa-biasa saja.
·
Pada papan rangkaian IC CMOS
kaki-kaki yang tidak dipergunakan harus tetap diberi kondisi tertentu, seperti
'0' atau '1', tetapi tidak boleh dibiarkan tidak terhubung. Apabiladibiarkan
tidak terhubung, biasanyaIC CMOS akan cepat rusak.
IC merupakan salah satu komponen
elektronik yang mudah rusak karena panas, baik panas pada saat disolder maupun pada saat IC bekerja. Untuk
menghindari kerusakanIC karena panas pada saat disolder maka perlu dipasang
soket IC, sehingga yang terkena panas kaki soketnya. Sedangkan untuk
menghindari kerusakan IC karena panas pada saat IC bekerja, maka pada IC perlu
dipasang (ditempelkan) plat pendingindari aluminium atau tembaga yang biasanya
disebut heatsink.
C. Cara
Kerja Dioda Sebagai Penyearah Setengah Gelombang Dan Penyearah Gelombang Penuh
1. DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)
Dioda
penyearah adalah jenis dioda yang terbuat
dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus
bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc.
Secara umum dioda ini disimbolnya.
Kaki-kaki
dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
Gambar 1.
dioda penyearah
2. DIODA ZENER
Dioda
Zener merupakan dioda junction P dan N
yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage
Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200
volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt.
Fenomena tegangan breakdown dioda ini menginspirasi
pembuatan komponen elektronika kerabat dioda yang bernama Zener. Tidak ada
perbedaan struktur dasar dari Zener dengan dioda. Dengan memberi jumlah doping
yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda
bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada
tegangan ratusan volt, pada Zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan
volt. Di datasheet ada Zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt
dan sebagainya. Fungsi dari komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan
rangkaian setelah tegangan Zener.
Gambar 2. dioda zener
Perhatikan rangkaian berikut, input tegangan akan yang masuk
ke rangkaian lain dan beban akan dibatasi oleh dioda zener. Jika input tegangan
dibawah 5.6V, dioda tidak menghantarkan arus sehingga arus akan mengalir ke
rangkaian lain dan beban. Jika input tegangan mencapai 5,6 V atau lebih maka
dioda zener akan terjadi brekadown dan arus akan mengalir melalui dioda, bukan
ke rangkaian atau beban.
3. DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT
EMITTING DIODE )
Dioda
emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED
merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara
elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”.
Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-). Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu :
- Sebagai lampu indikator,
- Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam
suatu jarak tertentu,
- Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir
secara total. Simbol,
bangun fisiknya dan
konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut.
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan
Galium Arsenida (GaAs) atau Galium
Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga
Galium Phospida (GaP), bahan-bahan
ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan
cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan
bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau.
Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai
nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL
LED DAN TEGANGANYA
Warna
|
Tegangan Maju
|
Merah
|
1.8 volt
|
Orange
|
2.0 volt
|
Kuning
|
2.1 volt
|
Hijau
|
2.2 volt
|
Gambar 3. dioda LED
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar
20 mA. Karena dapat mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup
dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter
dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga menghasilkan warna sebagai berikut:
* Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) – merah dan inframerah
* Gallium Aluminium Phosphide – hijau
* Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) – merah, oranye-merah, oranye, dan kuning
* Gallium Nitride (GaN) – hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
* Gallium Phosphide (GaP) – merah, kuning, dan hijau
* Zinc Selenide (ZnSe) – biru
* Indium Gallium Nitride (InGaN) – hijau kebiruan dan biru
* Indium Gallium Aluminium Phosphide – oranye-merah, oranye, kuning, dan hijau
* Silicon Carbide (SiC) – biru
* Diamond (C) – ultraviolet
* Silicon (Si) – biru (dalam pengembangan)
* Sapphire (Al2O3) – biru
LED biru dan putih
LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat galium nitrida. LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir di Nichia Corporation di Jepang.
LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.
LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat galium nitrida. LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir di Nichia Corporation di Jepang.
LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.
4. DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Dioda
cahaya ini bekerja pada daerah reverse,
jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang
mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A
untuk bahan silikon. Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus
bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya
yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut. Penggunaan
dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data
berlubang (Punch Tape), dimana pita
berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya. Jika
setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang
tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal
listrik. Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap
resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah
rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem
pengaman (security) misal dalam
penggunaan alarm.
Gambar 4. dioda foto.
5. DIODA
VARACTOR
Dioda
Varactor disebut juga sebagai dioda
kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan
tegangan. Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener. Bahan dasar
pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat
kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan
tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Dioda varikap banyak
digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio).
Gambar 5. dioda varactor
6. DIODA
SCHOTTKY (SCR)
DIODA
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai
fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga
semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai
pengendalinya adalah gate(G).SCR
sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR
terdiri dari PNPN (Positif Negatif
Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.
Gambar 6. dioda schottky.
Pada gambar diatas terlihat SCR
dengan anoda pada kaki yang berulir, Gerbang gate pada kaki yang pendek,
sedangkan katoda pada kaki yang panjang.
1.
Salah satu
fungsi dioda adalah sebagai penyearah arus. Hal ini sesuai dengan karakteristik
dasar dioda yang hanya melewatkan arus listrik satu arah saja. Fungsi dioda
sebagai penyearah ini banyak diaplikasikan pada rangkaian power supply. Dan
pada tulisan kali ini akan dibahas lebih detail tentang prinsip kerja dioda
sebagai penyearah. Yang dimaksud penyearah disini adalah dioda digunakan untuk
menyearahkan arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).
- Penyearah
Setengah Gelombang (Half Wave Rectifier)
Penyearah setengah
gelombang merupakan rangkaian penyearah yang paling sederhana, yaitu yang
terdiri dari satu dioda.
Penjelasan dari contoh gambar diatas adalah penyearahan sinyal AC menjadi
sinyal setengah gelombang. Karena bagian positif anoda pada dioda dijadikan
sebagai inputnya maka hanya sinyal AC bagian positifnya saja yang akan
dilewatkan oleh dioda, sedangkan bagian negatifnya akan ditahan. Istilah untuk
gambar diatas adalah rangkaian penyearah setengan gelombang atau dalam bahasa
asing dinamakan Half Wave Rectifier.
Tegangan output dari sebuah dioda penyearah dapat dihitung
dapat diketahui Nilainya dengan menggunbakan rumus Vmax x 0,318 atau Vrms
x0,45, bentuk persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
.
Dimana Vmax adalah nilai maksimum dari puncak tegangan dan Vrms adalah
rata-rata tegangan DC yang dihasilkan. Karena tegangan yang disearahkan hanya
setengan gelombang (50% dari teganagan sinusoidalnya), maka tegangan Vmax
adalah sama dengan tegangan input dikurangi tegangan drop dioda kemudian
dikalikan 50%. Dan VRMS (Root Mean Sequared) adalah rata-rata tegangan DC dari
magnitude tegangan AC sinusoidal , nilai tegangan RMS adalah 0,707 x tegangan
puncak maksimum (Vmax).
Diperlukan dua buah dioda
untuk membuat rangkaian dioda penyearah gelombang penuh, seperti contoh diatas
setengan gelombang bagian positif akan dihasilkan oleh setiap dioda, sehingga
tegangan outputnya adalah 100% yaitu gabungan penjumlahan setengah phasa
positipnya, sehingga rata-rata tegangan keluaran DC yang mengalir pada resistor
beban adalah dua kali lipat dari rangkaian penyearah tunggal atau menjadi 0,637
x Vmax. Sehingga diperoleh persamaan dasar sebagai beikut :
Vdc = (2xVmax) / π = 0,637 x Vmax =
0,9 x Vrms
Dimana; Vmax adalah nilai puncak dari satu dioda penyearah.
Cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini dapat
dijelaskan seperti berikut :
Pada artikel mengenai trafo
diketahui bahwa pada bagian sekunder trafo CT terdapat 2 sinyal output yang
terjadi secara bersamaan, mempunyai amplitudo yang sama namun berlawanan fasa.
Saat tegangan input (teg primer) berada pada siklus positif, pada titik AO akan
terjadi siklus positif sementara pada titik OB akan terjadi siklus negatif.
Akibatnya D1 akan mengalami panjaran maju (forward bias) sedangkan D2 mengalami
panjaran balik (reverse bias) sehingga arus akan mengalir melalui D1 menuju ke
beban dan kembali ke titik center tap.
Saat tegangan input (teg primer)
berada pada siklus negatif, pada titik AO akan terjadi siklus negatif sementara
pada titik OB akan terjadi siklus positif. Akibatnya D2 akan mengalami panjaran
maju (forward bias) sedangkan D1 mengalami panjaran balik (reverse bias)
sehingga arus akan mengalir melalui D2 menuju ke beban dan kembali ke titik
center tap.
Dari penjelasan cara kerja penyearah gelombang penuh jenis
ini terlihat bahwa tegangan yang terjadi pada beban mempunyai polaritas yang
sama tanpa memperdulikan dioda mana yang menghantar karena arus mengalir
melalui arah yang sama sehingga akan terbentuk gelombang penuh yang disearahkan
seperti ditunjukkan pada grafik sinyal berikut
https://goo.gl/YPPzL9
TUGAS V-Class 1
1. Jelaskan
tentang semikonduktor , berikan juga contohnya !
a. Jelaskan tentang Rangkaian Diskrit
b. Jelaskan tentang Rangkaian Terintegrasi
c. Sebutkan macam-macam jenis, fungsi dan simbol dioda
2. Jelaskan cara kerja dioda sebagai penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh
Jawab :
a. Jelaskan tentang Rangkaian Diskrit
b. Jelaskan tentang Rangkaian Terintegrasi
c. Sebutkan macam-macam jenis, fungsi dan simbol dioda
2. Jelaskan cara kerja dioda sebagai penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh
Jawab :
1.
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di
antara insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai
bahan setengah penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat sebagai
insulator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus tertentu,
namun pada temperatur, arus tertentu, tata cara tertentu dan persyaratan kerja
semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat
tegangan dan penguat daya. Kata
“Semikonduktor” sangat identik dengan peralatan Elektronika yang kita pakai
saat ini. Hampir setiap peralatan Eletronika canggih seperti Handphone,
Komputer, Televisi, Kamera bahkan Lampu penerang LED juga merupakan hasil dari
Teknologi Semikonduktor. Komponen-komponen penting yang membentuk sebuah
Peralatan Elektronika seperti Transistor, Dioda dan Integrated Circuit (IC)
adalah komponen elektronika aktif yang terbuat bahan semikonduktor. Oleh karena
itu, bahan Semikonduktor memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
perkembangan Teknologi Elektronika.
Contoh Semikonduktor :
Silikon, Germanium,
IC, Berbagai oksida logam
https://goo.gl/wJ2KPn
A. Rangkaian Diskrit adalah Rangkaian
elektronik yang komponen-komponennya diletakkan di atas papan rangkaian seperti
PCB (printed circuit board), hubungan antar komponen dilakukan melalui
konduktor.
B. Rangkaian terintegrasi atau biasa disebut juga
IC merupakan komponen elektronika yang terbuat dari kumpulan puluhan, ratusan,
hingga ribuan transistor, resistor, diode dan komponen elektronika lainnya.
Kumpulan-kumpulan komponen tersebut dikemas dengan kompak sedemikian rupa
hingga ukurannya tidak terlalu besar. IC dibuat untuk memiliki fungsi tertentu,
misalnya seperti penguat audio, regulator tegangan, penerima gelombang radio,
dan lain sebagainya.
IC dibedakan jenisnya menurut bentuk
fisik dan fungsinya:
-
IC Power Amplifier
Mempunyai bentuk pipih dan fisiknya
lebih besar dari yang lain. Digunakan pada rangkaian penguat suara (audio
amplifier). Daya output IC ini cukup besar, berkisar antara 15 watt sampai 100
Watt atau bahkan lebih. Contoh tipe IC-nya adalah STK015, STK 070, STK 105, LA
4440 dan sebagainya.
-
IC Power Adaptor (Regulator)
Digunakan sebagai komponen utama
pada rangkaian power adaptor pada sub rangkaian regulator yang berfungsi
sebagai penstabil tegangan atau voltase. Contoh tipe IC-nya adalah LM 317H,
78xx (xx = 05, 06, 07, 08, 09, 12), L200, S 042 P, LM 723 dan sebagainya.
-
IC Op Amp
Digunakan pada rangkaian digital
yang berfungsi sebagai op amp atau untuk keperluan lain. Misalnya op amp audio
amplifier,op amp mic, op amp head tape recorder, termometer digital dan lain-lain.
Contoh tipe IC-nya adalah LM 709, LM 741, LM386, TL 074, TL 083, TL 084 dan
sebagainya.
-
IC Silinder
IC ini mempunyai bentuk silinder dan
banyak digunakan pada rangkaian penguatpesawat CB(Citizen Band) atau HT (Held
Transceived).IC jenis ini mempunyai tingkatketahanan dan keawetan lebih lama
dari jenis IC penguat yang lain.Contoh tipe IC-nya adalah μL 914, μA703, μA714 dan sebagainya.
-
IC Flip-Flap (FF) atau Timer
(CLK,Clock)
IC ini banyak digunakan pada
rangkaian pembangkit (multivibrator) untuk memberi umpan atau sumber detak
(oscilator) pada IC digital atau untuk keperluan lain. Misalnya NE 555 (IC
terpopuler dikalangan pelajar) untuk
alarm multiguna, signal injektor, penguji hubungan, saklar sentuh, timer lampu
FF, frekuensi meter, pengacau frekuensi, otak rangkaian power amplifier,
regulator pada power adaptor (dapat berfungsi seperti IC Power Amplifier dan
Power Adaptor), pengusir serangga, organ elektronik dan lain-lain. Contoh tipe
IC-nya NE 555, NE 556 (dua NE 555), M7555 dan sebagainya.
(Single Timer)
CA555, CA555C, LM555, LM555, CSA555,
SE555, SE555, CNE555
(Dual Timer)
SA556, SE556, NE556
(Quad Timer)
NE558F.
-
IC Digital
Dalam IC digital, suatu titik
elektronis yang berupa seutas kabel atau kaki IC, akan mewujudkan salah satu
dari dua keadaan logika, yaitu logika '0' (nol, rendah) atau logika'1' (satu,
tinggi). Suatu titik elektronis mewakili satu 'binary digit' atau biasa
disingkat dengan sebutan 'bit'. Binary berarti sistem bilangan 'dua-an', yakni
bilangan yanghanya mengenal dua angka, 0 dan IC digital dibedakan menjadi dua
yaitu :
a.
IC TTL (Transistor-Transistor Logic)
Pada suatu lingkungan IC TTL logika
'0' direpresentasikan dengan tegangan 0 sampai0,7 Volt arus searah (DC, Direct
Current), sedangkan logika '1' diwakili oleh tegangan DC setinggi 3,5 sampai 5
Volt.
·
Microprocessor
Microprocessor adalah alat pemroses
data yang merupakan pengembangan dari teknologi pembuatan Integrated Circuit (IC), Ada beberapa
peristilahan yang dipakai untukmenunjukan tingkat kepadatan (density) dari suatu chip IC, yaitu Small
Scale Integration (SSImengemas beberapa puluh transistor), Medium Scale
Integration (MSI-mengemas sampai beberapa ratus transistor), dan sekarang yang
sedang berkembang adalah Very Large Scale Integration (VLSImengemas puluhan
ribu sampai jutaan transistor).
Ultra-Large Scale Integration (ULSI)
meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam
suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya
harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi
dan keterandalan komputer.
Chip Intel 4004 yang dibuat pada
tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari
sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang
sangatkecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang
spesifik.
Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat
diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama
kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dan
mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor. Contoh
tentang teknologi ULSI, misalnya microprocessor jenis 8086 mengandung 40.000
buah transistor, 80286 terdiri dari 150.000 transistor, 80386 memuat 250.000
transistor, 80486 mempunyai 1,2 juta transistor, 80586 (Pentium) 3 juta buah
transistor lebih sedangkan Intel Core 2 Duo mempunyai 271 juta transistor dan
Intel Quad Core 2 Extreme yang terdiri dari empat inti prosesor. Pengembangan
lebih lanjut microprocessor 80 inti. Silahkan hitung sendiri kandungan
transistornya dan itu akan berkembang secara terus menerus.
·
Permasalahan Pada IC TTL
Apabila terjadi permasalahan pada IC
jenis TTL maka sebaiknya dilakukan hal-hal sebagai berikut :
-
IC logika biasanya dikendalikan oleh
suatu detak (Clock) dari sumber detak (Oscilator). Periksa bagian-bagian
pembangkit detak, misalnya IC NE 555. Untuk memeriksa keluaran detak dari NE
555, periksa pin 3dari IC NE 555, sudah menghasailkan detak berupa pulsa atau
belum.
-
Periksa jangan sampai ada kaki (pin)
yang dalam keadaan mengambang. Kaki masukan yang tidak terhubung kemana-mana akan dianggap berlogika
'1' oleh chip IC TTL.
b.
IC CMOS (Complementary Metal Oxyde
Semiconductor)
Mempunyai salah satu ciri dengan
tegangan input lebih fleksibel yaitu antara 3,5 Volt sampai 15 Volt akan
tetapi, tegangan input yang melebihi 12 Volt akan memboroskan daya. Ada
beberapa hal yang perlu dilakukan untuk
menghindari kerusakan pada IC CMOS sebelum dipasangkan kedalam rangkaian.
Halini perlu dilakukan karena walaupun dari pabrik telah diberi proteksi berupa
dioda dan resistor dijalan masuknya namun usaha ini belum menjamin seratus
prosen.
Tindakan-tindakan untuk
menyelamatkan IC jenis CMOS yaitu:
·
IC CMOS harus selalu disediakan
dengan kaki-kakinya ditanam dalam foil plastik menghantar, bukan pada busa atau
polistrin yang dikembangkan atau dalam bahan pembawa dari aluminium. IC CMOS
tidak boleh dikeluarkan dari dalam kemasannya sampai ia sudah siap untuk
dipasangkan pada rangkaian.
·
Berhati-hati untuk tidak menyentuh
pin-pin (kaki) IC CMOS sebelum dipasangkan pada rangkaian karena elektrostatik
dari tangan manusia dapat merubah dan menambah muatan oksidasi.
·
IC CMOS harus merupakan komponen
terakhir yang dipasangkan pada papan rangkaian. Jangan dimasukan atau ditanggalkan sementara
tegangan catu daya disambungkan.
·
Gunakan pemegang atau soket IC yang
vsesuai untuk menjaga kestabilan oksidasi dan muatan dalam IC CMOS.
Kalau IC CMOS perlu dipasangkan pada
papan rangkaian dengan langsung disolder maka pakailah besi solder yang sangat
kecil bocorannya serta solder harus dibumikan. Meskipun IC CMOS tidak memiliki
kekebalan sebagaimana IC jenis lainnya. Masa genting dan mengkhawatirkan
hanyalah ketika melepas IC CMOS dari busa foil plastik pelindungnya dan ketika
memasangkannya ke dalam rangkaian. Setelah kedua pekerjaan itu terlampaui semua
akan berjalan biasa-biasa saja.
·
Pada papan rangkaian IC CMOS
kaki-kaki yang tidak dipergunakan harus tetap diberi kondisi tertentu, seperti
'0' atau '1', tetapi tidak boleh dibiarkan tidak terhubung. Apabiladibiarkan
tidak terhubung, biasanyaIC CMOS akan cepat rusak.
IC merupakan salah satu komponen
elektronik yang mudah rusak karena panas, baik panas pada saat disolder maupun pada saat IC bekerja. Untuk
menghindari kerusakanIC karena panas pada saat disolder maka perlu dipasang
soket IC, sehingga yang terkena panas kaki soketnya. Sedangkan untuk
menghindari kerusakan IC karena panas pada saat IC bekerja, maka pada IC perlu
dipasang (ditempelkan) plat pendingindari aluminium atau tembaga yang biasanya
disebut heatsink.
C. Cara
Kerja Dioda Sebagai Penyearah Setengah Gelombang Dan Penyearah Gelombang Penuh
1. DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)
Dioda
penyearah adalah jenis dioda yang terbuat
dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus
bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc.
Secara umum dioda ini disimbolnya.
Kaki-kaki
dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
Gambar 1.
dioda penyearah
2. DIODA ZENER
Dioda
Zener merupakan dioda junction P dan N
yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage
Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200
volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt.
Fenomena tegangan breakdown dioda ini menginspirasi
pembuatan komponen elektronika kerabat dioda yang bernama Zener. Tidak ada
perbedaan struktur dasar dari Zener dengan dioda. Dengan memberi jumlah doping
yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda
bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada
tegangan ratusan volt, pada Zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan
volt. Di datasheet ada Zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt
dan sebagainya. Fungsi dari komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan
rangkaian setelah tegangan Zener.
Gambar 2. dioda zener
Perhatikan rangkaian berikut, input tegangan akan yang masuk
ke rangkaian lain dan beban akan dibatasi oleh dioda zener. Jika input tegangan
dibawah 5.6V, dioda tidak menghantarkan arus sehingga arus akan mengalir ke
rangkaian lain dan beban. Jika input tegangan mencapai 5,6 V atau lebih maka
dioda zener akan terjadi brekadown dan arus akan mengalir melalui dioda, bukan
ke rangkaian atau beban.
3. DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT
EMITTING DIODE )
Dioda
emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED
merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara
elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”.
Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-). Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu :
- Sebagai lampu indikator,
- Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam
suatu jarak tertentu,
- Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir
secara total. Simbol,
bangun fisiknya dan
konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut.
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan
Galium Arsenida (GaAs) atau Galium
Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga
Galium Phospida (GaP), bahan-bahan
ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan
cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan
bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau.
Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai
nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL
LED DAN TEGANGANYA
Warna
|
Tegangan Maju
|
Merah
|
1.8 volt
|
Orange
|
2.0 volt
|
Kuning
|
2.1 volt
|
Hijau
|
2.2 volt
|
Gambar 3. dioda LED
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar
20 mA. Karena dapat mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup
dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter
dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga menghasilkan warna sebagai berikut:
* Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) – merah dan inframerah
* Gallium Aluminium Phosphide – hijau
* Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) – merah, oranye-merah, oranye, dan kuning
* Gallium Nitride (GaN) – hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
* Gallium Phosphide (GaP) – merah, kuning, dan hijau
* Zinc Selenide (ZnSe) – biru
* Indium Gallium Nitride (InGaN) – hijau kebiruan dan biru
* Indium Gallium Aluminium Phosphide – oranye-merah, oranye, kuning, dan hijau
* Silicon Carbide (SiC) – biru
* Diamond (C) – ultraviolet
* Silicon (Si) – biru (dalam pengembangan)
* Sapphire (Al2O3) – biru
LED biru dan putih
LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat galium nitrida. LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir di Nichia Corporation di Jepang.
LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.
LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat galium nitrida. LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir di Nichia Corporation di Jepang.
LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.
4. DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Dioda
cahaya ini bekerja pada daerah reverse,
jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang
mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A
untuk bahan silikon. Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus
bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya
yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut. Penggunaan
dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data
berlubang (Punch Tape), dimana pita
berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya. Jika
setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang
tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal
listrik. Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap
resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah
rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem
pengaman (security) misal dalam
penggunaan alarm.
Gambar 4. dioda foto.
5. DIODA
VARACTOR
Dioda
Varactor disebut juga sebagai dioda
kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan
tegangan. Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener. Bahan dasar
pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat
kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan
tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Dioda varikap banyak
digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio).
Gambar 5. dioda varactor
6. DIODA
SCHOTTKY (SCR)
DIODA
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai
fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga
semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai
pengendalinya adalah gate(G).SCR
sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR
terdiri dari PNPN (Positif Negatif
Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.
Gambar 6. dioda schottky.
Pada gambar diatas terlihat SCR
dengan anoda pada kaki yang berulir, Gerbang gate pada kaki yang pendek,
sedangkan katoda pada kaki yang panjang.
1.
Salah satu
fungsi dioda adalah sebagai penyearah arus. Hal ini sesuai dengan karakteristik
dasar dioda yang hanya melewatkan arus listrik satu arah saja. Fungsi dioda
sebagai penyearah ini banyak diaplikasikan pada rangkaian power supply. Dan
pada tulisan kali ini akan dibahas lebih detail tentang prinsip kerja dioda
sebagai penyearah. Yang dimaksud penyearah disini adalah dioda digunakan untuk
menyearahkan arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).
- Penyearah
Setengah Gelombang (Half Wave Rectifier)
Penyearah setengah
gelombang merupakan rangkaian penyearah yang paling sederhana, yaitu yang
terdiri dari satu dioda.
Penjelasan dari contoh gambar diatas adalah penyearahan sinyal AC menjadi
sinyal setengah gelombang. Karena bagian positif anoda pada dioda dijadikan
sebagai inputnya maka hanya sinyal AC bagian positifnya saja yang akan
dilewatkan oleh dioda, sedangkan bagian negatifnya akan ditahan. Istilah untuk
gambar diatas adalah rangkaian penyearah setengan gelombang atau dalam bahasa
asing dinamakan Half Wave Rectifier.
Tegangan output dari sebuah dioda penyearah dapat dihitung
dapat diketahui Nilainya dengan menggunbakan rumus Vmax x 0,318 atau Vrms
x0,45, bentuk persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
.
Dimana Vmax adalah nilai maksimum dari puncak tegangan dan Vrms adalah
rata-rata tegangan DC yang dihasilkan. Karena tegangan yang disearahkan hanya
setengan gelombang (50% dari teganagan sinusoidalnya), maka tegangan Vmax
adalah sama dengan tegangan input dikurangi tegangan drop dioda kemudian
dikalikan 50%. Dan VRMS (Root Mean Sequared) adalah rata-rata tegangan DC dari
magnitude tegangan AC sinusoidal , nilai tegangan RMS adalah 0,707 x tegangan
puncak maksimum (Vmax).
Diperlukan dua buah dioda
untuk membuat rangkaian dioda penyearah gelombang penuh, seperti contoh diatas
setengan gelombang bagian positif akan dihasilkan oleh setiap dioda, sehingga
tegangan outputnya adalah 100% yaitu gabungan penjumlahan setengah phasa
positipnya, sehingga rata-rata tegangan keluaran DC yang mengalir pada resistor
beban adalah dua kali lipat dari rangkaian penyearah tunggal atau menjadi 0,637
x Vmax. Sehingga diperoleh persamaan dasar sebagai beikut :
Vdc = (2xVmax) / π = 0,637 x Vmax =
0,9 x Vrms
Dimana; Vmax adalah nilai puncak dari satu dioda penyearah.
Cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini dapat
dijelaskan seperti berikut :
Pada artikel mengenai trafo
diketahui bahwa pada bagian sekunder trafo CT terdapat 2 sinyal output yang
terjadi secara bersamaan, mempunyai amplitudo yang sama namun berlawanan fasa.
Saat tegangan input (teg primer) berada pada siklus positif, pada titik AO akan
terjadi siklus positif sementara pada titik OB akan terjadi siklus negatif.
Akibatnya D1 akan mengalami panjaran maju (forward bias) sedangkan D2 mengalami
panjaran balik (reverse bias) sehingga arus akan mengalir melalui D1 menuju ke
beban dan kembali ke titik center tap.
Saat tegangan input (teg primer)
berada pada siklus negatif, pada titik AO akan terjadi siklus negatif sementara
pada titik OB akan terjadi siklus positif. Akibatnya D2 akan mengalami panjaran
maju (forward bias) sedangkan D1 mengalami panjaran balik (reverse bias)
sehingga arus akan mengalir melalui D2 menuju ke beban dan kembali ke titik
center tap.
Dari penjelasan cara kerja penyearah gelombang penuh jenis
ini terlihat bahwa tegangan yang terjadi pada beban mempunyai polaritas yang
sama tanpa memperdulikan dioda mana yang menghantar karena arus mengalir
melalui arah yang sama sehingga akan terbentuk gelombang penuh yang disearahkan
seperti ditunjukkan pada grafik sinyal berikut
https://goo.gl/YPPzL9
thanks gtan sudah share
BalasHapusSolder uap